Minggu, 27 Januari 2013

Wawancara Tokoh Wirausahawan

Berikut ini adalah wawancara saya dengan seorang perantau dari Kota Medan yang mencoba mengadu nasib jauh dari keluarga ke Bekasi dengan membuka warung dari tahun 1999. Beliau telah merasakan asam manis kehidupan selama merantau di Bekasi. Berawal dari membuka warung rokok biasa hingga kini telah menjadi warung sembako yang lumayan. Berikut wawancara saya dengan beliau.

Saya          : " Assalamualaikum pak, kalau saya boleh tau nama lengkap bapa siapa ya pak? "
Pak Regar : " Waalaikum salam, nama lengkap saya Haposan Siregar."
Saya          : " Bapak asli orang bekasi pak? "
Pak Regar : " Tidak, saya bukan asli orang Bekasi, saya asli Medan yang merantau kesini bersama anak dan istri saya mas. Saya lahir di Kota Medan 2 Agustus 1964, sebelum merantau saya tinggal di desa dekat danau Toba."
saya           : " Sudah berapa lama bapak merantau?ketika bapak merantau apa bapak sudah memiliki anak dan istri?"
Pak Regar : " Saya sudah merantau ke Bekasi semenjak tahun 1999, ketika saya merantau saya sudah mempunyai istri namun baru memiliki 1 orang anak perempuan. Sekarang saya sudah dikaruniai 1 orang anak laki - laki lagi."
Saya          : " Sekarang bapak tinggal dimana?bagaimana keadaan masayarakat sekitar tempat tinggal bapak?"
Pak Regar : " Sekarang saya tinggal di Bekasi dan lingkungan tempat tinggal saya ramah dan sangat bermasyarakat, saya termasuk aktif dalam kegiatan bermasyarakat di sini."
Saya          : "Kenapa Bapak memilih tinggal di Bekasi?Bagaimana dengan sumber daya alam di daerah bapak tinggal?
Pak Regar : " Saya tinggal di Bekasi karena di Bekasi tidak sulit untuk mencari air bersih untuk MCK, tidak sulit untuk mencari bahan atau barang - barang yang bisa saya jual di warung saya dan tidak sulit untuk mencari distributor barang dagangan dari pabrik untuk dijual di warung saya itulah salah satu alasan saya mengapa saya memilih merantau dan tinggal di Bekasi."
Saya          : " Apa potensi yang ada di Bekasi menurut bapak?Kenapa bapak memilih membuka warung dan tidak mencoba usaha yang lain?"
Pak Regar : " Potensinya besar karena di daerah sini banyak perumahan yang sedang di bangun, warung saya ini pun letaknya strategis, mudah dijangkau denngan kendaraan apa saja. saya memilih membuka warung karena di daerah sini banyak warga yang kesulitan untuk membeli barang kebutuhan sehari hari seperti sabun, odol, dll."
Saya          : "Apa yang ingin bapak capai di masa yang akan datang?Jika bisa memilih bapak ingin tinggal dimana nanti menikmati hari tua bapak?"
Pak Regar : " Saya hanya ingin menyekolahkan anak saya hingga mereka bisa menghidupi diri mereka sendiri, saya tidak ingin tinggal di tempat lain selain di tempat ini, karena di tempat inilah warung kecil saya pada tahun1999 telah berkembang menjadi warung yang bisa menghidupi saya, istri, dan dua anak saya dengan cukup setiap harinya."
Saya          : " Terima kasih banyak pak atas waktu yang bapak berikan untuk ngobrol - ngobrol bersama saya dan menceritakan kisah hidup bapa sebagai seorang perantau."
Pak Regar : Sama - sama mas, saya senang berbagi cerita dengan siapa saja karena dengan begitu dapat memotivasi orang untuk ulet dan pantang menyerah dalam membangun suatu usaha."

Demikianlah wawancara saya dengan seorang perantau yang membuka warung di daerah Bekasi, beliau lahir di Kota Medan 2 Agustus 1964. Berawal dari warung kecil namun dengan kegigihan dan sikap pantang menyerah beliau dapat mengembangkan warungnya dan dapat menghidupi istri dan kedua anaknya. Berikut adalah foto saya dengan beliau :)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar