1.Karangan Ilmiah
- Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
- Sifat Karangan Ilmiah :
1. lugas dan tidak emosional
mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2. Logis
disusun berdasarkan urutan yang konsisten
3. Efektif
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
5. ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku. - Bentuk Karangan Ilmiah :
1. Artikel
2. Editorial
3. Opini
4. Feuture
5. Reportase - Ciri - ciri Karangan Ilmiah :
- Contoh Karangan Ilmiah
Surat Pembaca
pasar pagi menimbulkan kemacetan
pada jumat, 29 Oktober 2014,lebih tepat nya pukul 06.30 wib, saya berangkat ke kampus menggunakan sepeda motor dari Tangerang menuju Jakarta selatan melewati rute ciledug,kebayoran lama,pondok indah. sebelum saya melewati jembatan kebayoran lama yang mengarah ke blok m, antrian kendaraan mulai terlihat , kemacetan mulai terjadi kurang lebih sekitar 300-400m sebelum jembatan kebayoran lama, disitu mulai terlihat para pedagang kaki lima berjualan di trotoar jalan.kekecewaan saya mulai timbul karena setiap saya melalui jalur ini selalu terjadi kemacetan, kemacetan terparah terjadi tepat di depan carefour express kebayoran lama,Jakarta selatan. dari arah kebayoran lama menuju blok m.ada dua ruas badan jalan, satu ruas badan jalan, digunakan para pedagang kaki lima untuk berjualan, sehingga hanya satu ruas badan jalan yang berfungsi secara efektif,hal ini menimbulkan kemacetan, karena banyak para konsumen menyebrang jalan sembarangan, banyaknya jumlah volume kendaraan yang melewati rute ini seperti bus, kopaja, metromini,angkot, mobil pribadi, dan para pengguna kendaraan bermotor, yang hanya bisa melintas dalam satu ruas jalan, tidak itu saja ada juga angkot yang mengetem dipinggir jalan yang menambah parah kemacetan.hal ini terjadi karena tidak ada nya satpol pp dan polantas yang megatur arus lalu lintas dan menertibkan pasar yang memakan satu ruas badan jalan tersebut, serta tidak adanya jembatan penyebrangan untuk para pejalan kaki agar bisa menyebrang jalan dengan aman, untuk para instansi yang terkait mohon diperhatikan dan di berikan solusi untuk memecahkan masalah pasar pagi yang memakan satu ruas jalan tersebut dan menimbulkan kemacetan.Andreas Martinkunciran,kota tangerang
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian
awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan
sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari
beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok
pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan
tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua
karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar
pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan
dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan
bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang
efektif dengan struktur yang baku.
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
1. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif
dengan struktur yang baku.
2. Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan
dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan
bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
3. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari
bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian
penutup.
4. Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun
semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan
daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan
adanya abstrak.
2. Karangan Non Ilmiah
- Karya
non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan
dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung
fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa
digunakan (tidak terlalu formal).
- Macam - macam Karangan non Ilmiah :
- Cerpen. Suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek yang cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.
- Dongeng. Merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, diakhir cerita biasanya mengandung pesan moral.
- Roman. Adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau ganjaran yang isinya melukisnya perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.
- Novel. Sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita.
- Drama. Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.
- Sifat Karangan non Ilmiah :
- Emotif, lebih merupakan refleksi dari sebuah perasaan yang terkadang melampui kebenaran,
- Persuasif, yaitu bersifat mempengaruhi pikiran pembaca,
- Deskriptif subjektif, dalam arti tidak didukung oleh data dan fakta, dan over claiming.
- Ciri - ciri Karangan non Ilmiah :
- Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
- Fakta yang disimpulkan subyektif.
- Gaya bahasa konotatif dan populer.
- Tidak memuat hipotesis.
- Penyajian dibarengi dengan sejarah.
- Bersifat imajinatif.
- Situasi didramatisir.
- Bersifat persuasif.
- Tanpa dukungan bukti.
- Contoh Karangan non Ilmiah :
Cerpen
Aku dan Jomblo iniJreng… Jreeeng alunan gitar yang mengiringi suara jelekku berakhir.. hehehehe, aku sering memainkan gitar saat merasa sepi dan sendiri ya walaupun aku ngontrak bersama teman-teman kampus yang rame tapi setiap malam minggu mereka sibuk dengan kekasih mereka masing-masing sedangkan aku sibuk dengan gitar tua ini. Terkadang dalam benak, aku ingin seperti mereka yang selalu bahagia dengan pacar mereka. tapi, aku adalah laki-laki pengecut yang hanya berangan-angan ingin memiliki seorang bidadari cantik dan kisah cinta yamg indah seperti di sinetron, FTV dan novel-novel yang pernah aku baca.Dulu sebelum status jomblo akutku ini aku dapatkan, aku berpacaran dengan teman satu sekolah. Kisah indah yang kami rajut melebihi kisah romantis di novel-novel menjadi memori yang tak pernah terlupakan, ya benar sampai sekarang aku belum sanggup untuk membuka hati dan menyediakan tempat untuk bidadari lain di hatiku, kadang terpikir suatu saat dia akan kembali ke pelukanku, tapi entah kapan!… Jika memang benar dia akan kembali kepadaku aku tidak akan pernah melepaskannya lagi.Cinta yang membuat orang menjadi gila, cinta juga yang menyadarkan orang gila, cinta adalah segala-galanya bagi manusia. Apa sih arti cinta itu?… Kata temanku cinta itu seperti nasi kalau gak ada sayurnya hambar kalau dimakan ada juga yang bilang cinta itu seperti kentut tak ada wujudnya tapi bisa dirasakan. Jawaban mereka sangat aneh-aneh ada yang bilang cinta itu seperti nasi ada juga yang bilang cinta itu seperti kentut kalau digabungin nasi kentut dong, coba bayangin dah, jorok kan mereka. Astagfirullah.Sekarang kembali ke pokok permasalahan, aku jomblo bro… Sumpah dah ini menyiksa banget, tolong dong lepaskan aku dari kutukan ini, aku gak kuat. Mana kamera? Mana kamera? Aku pengen melambaikan tanganku kalau aku sudah gak kuat lagi. Sudah sudah ini bukan tes uji nyali. (emot babak belur).Terkadang aku berusaha untuk melupakan masa lalu indah itu dengan mencoba dekat dengan berbagai cewek, dari yang tomboy, anggun, cantik, baik, perhatian, cuek, pokonya semualah, tapi hasilnya nihil, sampai aku putus asa. Hingga pada malam itu aku berdoa pada sang IlahiIsi doa;
Tuhan kirimkan lah aku
Kekasih yang baik hati
Yang mencintai aku
Apa adanya.Itsss maaf ya ini bukan promosi tapi isi doa kok, gak bermaksud apa-apa kok. Sumpah deh suer berani aku samber geledek. Tapi kalau aku sudah bahagia ya dan atas kehendak Allah juga. heheheheTapi bagaimana pun dan dimana pun sampai waktu apa pun aku tidak mau menampakkan pada teman-temanku kalau hati ku ini sedang tercabik-cabik oleh pisau kejombloan. Aku juga sudah pernah memakai pelet untuk mendapatkan cewek, contohnya aja waktu aku ajak gebetan ku makan di salah satu warteg mahalan di kotaku, biar kelihatan elit dikit, aku tuangkan aja pelet ikan ke minumannya dan pelet walet ke makanannya, eh aku malah dikasi tanda tangan di pipi alias digampar sama bapaknya gara-gara aku dibilang mau ngeracuni anaknya terus dibilang mau ambil warisan tuh bapak. Berarti salah kata orang kalau cinta ditolak pelet bertindak.
3. Metode Ilmiah
- Metode Ilmiah adalah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.Pengertian metode ilmiah menurut beberapa ahli :
- (Almack, 1939) Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
- (Ostle, 1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.
- Tujuan mempelajari metode ilmiah adalah mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.secara luas di simpulkan bahwa tujuan metode ilmiah yaitu:
1. Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
2. Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
3. Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan. - Metode Ilmiah didasari oleh adanya sikap ilmiah. Sikap-sikap ilmiah tersebut meliputi :1. Obyektif terhadap fakta.2. Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung.3. Berhati terbuka artinya menerima pandangan atau gagasan orang lain.4. Tidak mencampur adukkan fakta dengan pendapat.5. Bersikap hati-hati.6. Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi.7. Sikap menghargai karya orang lain.8. Sikap tekun.9. Sikap berani mempertahankan kebenaran.10. Sikap menjangkau ke depan.
- Langkah - langkah pelaksanaan penulisan ilmiah :
Masalah, berawal dari adanya masalah yang dapat digali dari sumber empiris dan teoretis, sebagai suatu aktivitas pendahuluan. Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan fakta-fakta empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh dari mengkaji berbagai literatur relevan.
Rumusan masalah, masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah, dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan.
Pengajuan hipotesis, masalah yang dirumuskan relevan dengan
hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi
teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.
Metode/strategi pendekatan penelitian, untuk menguji hipotesis maka peneliti memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai.
Menyusun instrumen penelitian, langkah setelah menentukan
metode/strategi pendekatan, maka peneliti merancang instrumen penelitian
sebagai alat pengumpulan data, misalnya angket, pedoman wawancara, atau
pedoman observasi, dan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas
instrumen agar instrumen memang tepat dan layak untuk mengukur variabel
penelitian.
Mengumpulkan dan menganalisis data, data penelitian
dikumpulkan dengan Instrumen yang kemudian dilakukan pengolahan dan
analisis data dengan menggunakan alat-alat uji statistik yang relevan
dengan tujuan penelitian atau pengujian secara kualitatif.
Simpulan, langkah terakhir adalah membuat simpulan dari data
yang telah dianalisis. Melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan
masalah dan hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.